Majas
Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kias yang digunakan untuk mempertajam suatu maksud agar membentuk pemilihan bahasa yang tepat.
Macam-macam majas adalah sebagai berikut :
1. Majas Perbandingan
a. Personifikasi
yaitu majas yang membandingkan benda mati atau idak bernyawa seolah-olah dapat bertindak seperti manusia.
Contoh : Bulan menangis menyaksikan manusia saling bunuh
Daun-daun memuji angin yang telah menyapanya.
b. Metafora
yaitu majas yang menggunakan kata-kata yang bukan arti sesungguhnya, melainkan sebagai kiasan (lukisan) yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.
Contoh : Dia berlayar ke Cina untuk menuju cita-cita
b. Metafora
yaitu majas yang menggunakan kata-kata yang bukan arti sesungguhnya, melainkan sebagai kiasan (lukisan) yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.
Contoh : Dia berlayar ke Cina untuk menuju cita-cita
Ibu selalu menjaga buah hatinya
c. Simile/Perumpamaan
yaitu membandingkan dua hal/benda dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Wajahnya bagai bola api
Tatapannya laksana matahari
Seperti angin aku melayang kian kemari.
d .Alegori
yaitu membandingkan hal/benda secara berkelanjutan membentuk sebuah cerita.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
d .Alegori
yaitu membandingkan hal/benda secara berkelanjutan membentuk sebuah cerita.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang- kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
2. Majas Pertentangan
a. Hiperbola
a. Hiperbola
yaitu mempertentangkan secara berlebih-lebihan.
Contoh : Saya telah berusaha setengah mati menyelesaikan soal itu
Contoh : Saya telah berusaha setengah mati menyelesaikan soal itu
Kekayaannya selangit.
b. Litotes
yaitu mempertentangkaan dengan merendahkan diri.
Contoh : Kalau sempat mampirlah ke gubukku
Contoh : Kalau sempat mampirlah ke gubukku
Ah, saya ini kan cuma kacung.
d. Ironi
yaitu mempertentangkan yang bertujuan menyindir dengan menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Contoh : Hebat betul, pertanyaan semudah itu tidak bisa kau jawab
d. Ironi
yaitu mempertentangkan yang bertujuan menyindir dengan menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Contoh : Hebat betul, pertanyaan semudah itu tidak bisa kau jawab
Rajin betul, jam sepuluh baru datang!
e. Paradoks
yaitu gaya bahasa yang hanya menampakkan arti kata yang berlawanan dengan objek sebenarnya.
Contoh : Hatinya duka walaupun di ulang tahunnya sangat meriah
Bagaikan ayam mati di dalam lumbung
3. Majas Pertautan
a. Metonimia
yaitu menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.
Contoh : Kakakku sedang membaca Pramudya Ananta Toer
a. Metonimia
yaitu menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.
Contoh : Kakakku sedang membaca Pramudya Ananta Toer
Belikan aku gudang garam filter.
b. Sinekdok
b. Sinekdok
yaitu mernyebut sebagian untuk keseluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian (totum propart).
Contoh : SMP Tunas Utam Karawang berhasil masuk final pertandingan basket.
Contoh : SMP Tunas Utam Karawang berhasil masuk final pertandingan basket.
Roda duanya mogok.
c. Alusio
yaitu mempertautkan hal dengan peribahasa.
Contoh : Kalau kita menggunakan sebaiknya hemat jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
c. Alusio
yaitu mempertautkan hal dengan peribahasa.
Contoh : Kalau kita menggunakan sebaiknya hemat jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
Sebaiknya kita menggunakan ilmu padi dalam kehidupan kita,
semakin berisi semakin tunduk.
d. Inversi
semakin berisi semakin tunduk.
d. Inversi
yaitu mengubah susunan kalimat.
Contoh : Hancurlah hatinya menyaksikan kekasihnya berpaling ke lelaki lain.
Contoh : Hancurlah hatinya menyaksikan kekasihnya berpaling ke lelaki lain.
Merahlah mukanya mendengar caci maki sahabat karibnya.
4. Majas perulangan
a. Aliterasi
yaitu mengulang bunyi konsonan yang sama.
Contoh : Malam kelam suram hatiku semakin muram.
Gadis manis menangis hatinya teriris iris.
b. Antanaklaris
b. Antanaklaris
yaitu mengulang kata yang sama dengan arti yang berbeda.
Contoh : Buah hatinya menjadi buah bibir tetangganya.
Contoh : Buah hatinya menjadi buah bibir tetangganya.
Hatinya memintanya berhati-hati.
c. Repetisi
yaitu mengulang-ulang kata, frase, atau klausa yang dipentingkan.
Contoh : Di SMP Tunas Utama ia mulai meraih prestasi, di SMP Tunas Utama
c. Repetisi
yaitu mengulang-ulang kata, frase, atau klausa yang dipentingkan.
Contoh : Di SMP Tunas Utama ia mulai meraih prestasi, di SMP Tunas Utama
ia menemukan tambatan hati, di SMP Tunas Utama pula ia menunggu hari tuanya.
Tidak ada kata lain selain berjuang, berjuang, dan terus berjuang.
d. Paralelisme
d. Paralelisme
yaitu mengulang ungkapan yang sama dengan tujuan memperkuat nuansa makna.
Contoh : Sunyi itu duka, sunyi itu kudus, sunyi itu lupa, sunyi itu mati.
Contoh : Sunyi itu duka, sunyi itu kudus, sunyi itu lupa, sunyi itu mati.
Hidup adalah perjuangan, hidup adalah persaingan, hidup adalah kesia-siaan.
21.13
|
Label:
Menulis
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 KOMENTAR:
Posting Komentar